KLH Telusuri dan Petakan Pembukaan Lahan yang Perparah Bencana di Sumatera

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mulai melakukan pemetaan secara rinci terkait pembukaan lahan di tiga wilayah terdampak bencana besar di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Langkah ini menjadi respons setelah banjir dan longsor yang menelan ratusan korban jiwa.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan tiga daerah itu memiliki karakter lanskap yang kini berubah akibat tekanan aktivitas manusia, sehingga memperparah dampak bencana.

“Yang paling tidak untuk tiga kasus yang baru ini, Sumatera Barat, kemudian Batang Toru mulai dari Tapanuli Utara sampai ke Tapanuli Selatan. Kemudian Aceh,” kata Hanif saat pemaparan hasil COP30 UNFCCC Brazil di Hotel Kempinski Indonesia, Jakarta, Selasa (2/12).

Ia menjelaskan pihaknya mulai memetakan kegiatan pembukaan lahan untuk memastikan titik-titik kerusakan dan faktor penyebabnya. Pemetaan ini menjadi dasar penerapan multi-doors approach untuk penegakan hukum lingkungan.

“Jadi kami telah melakukan penanganan di beberapa provinsi dengan multi-doors tadi. Jadi dari kegiatan pertambangannya, kemudian kita melakukan pendekatan terkait dengan kewajibannya melalui sanksi administrasi pada sesi pertama,” jelas Hanif.

“Kalau agak krusial nanti sanksi denda lingkungan hidup. Dan pada saat sangat krusial tentu penegakan hukum pidana kita lakukan,” lanjutnya.

Menurutnya, langkah penanganan ini dilakukan di bawah koordinasi Menko PMK (Pratikno) untuk penanganan kebencanaan.

“Jadi itu langkah-langkah yang koordinasi tadi yang dimintakan. Ini yang dilakukan kita sampai hari ini,” katanya.

Hanif memastikan KLH akan merampungkan perincian teknis dari seluruh kasus banjir dan longsor sebelum dibawa ke rapat lanjutan. Langkah ini dibutuhkan untuk merumuskan perbaikan tata ruang, pengawasan lahan, dan mekanisme tanggung jawab lingkungan di wilayah terdampak.

“Mudah-mudahan dalam waktu segera, kami bisa segera rumuskan terkait dengan langkah-langkah perbaikan dari tiga provinsi yang hari ini sedang mengalami bencana,” pungkasnya.