Hujan dan Isak Tangis Ibunda Iringi Pemakaman Alvaro Kiano

Suasana duka menyelimuti proses pemakaman Alvaro Kiano Nugroho di Pemakaman Wakaf Masjid Al Muflihun, Jakarta Selatan, Kamis (4/12) sore.

Isak tangis Arum, sang ibunda, terus terdengar mengiringi prosesi pemakaman bocah 6 tahun yang diculik lalu dibunuh oleh ayah tirinya.

Pantauan kumparan di lokasi, ibunda Alvaro tampak duduk di samping makam putranya bersama kakek Alvaro dan anggota keluarga lain.

Arum tak kuasa menahan tangis, terutama setelah proses pemakaman dinyatakan selesai. Tangisannya terdengar jelas di sela-sela doa yang dipanjatkan para pelayat.

Prosesi pemakaman berlangsung khidmat ditemani guyuran air hujan, menambah suasana duka pada sore ini.

Setelah doa selesai dibacakan, ibunda Alvaro masih terlihat duduk di sisi makam sambil menangis. Keluarga kemudian membopongnya perlahan untuk berdiri dan meninggalkan pusara Alvaro.

Pemakaman dilakukan setelah RS Polri resmi mengumumkan hasil tes DNA kerangka yang ditemukan di Kali Cirewed, Kabupaten Bogor.

DNA tersebut cocok dengan DNA milik ibunda Alvaro sehingga dipastikan kuat sebagai jenazah Alvaro Kiano. Proses penyerahan jenazah sebelumnya dilakukan di RS Polri Kramat Jati oleh Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.

Untuk diketahui, kerangka Alvaro ditemukan pada Minggu (23/11), setelah bocah tersebut dilaporkan hilang 8 bulan sejak Maret 2025.

Dalam penyelidikan, polisi menetapkan ayah tirinya, Alex Iskandar (49), sebagai tersangka kasus penculikan dan pembunuhan. Namun setelah ditahan dan menjalani pemeriksaan, Alex ditemukan tewas bunuh diri di ruang konseling Polres Jakarta Selatan.