Mensos Minta Warga Tolak Bansos Kalau Merasa Cukup: Punya Mobil Masa Dapat?

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta warga secara sadar menolak bantuan sosial (bansos) apabila merasa sudah cukup secara ekonomi. Sebab, perapian data terus dilakukan.

Imbauan itu ia sampaikan ketika meninjau penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLT-S) di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (10/12).

“Kalau memang Bapak, Ibu, sekalian ada yang merasa tidak pas menerima bansos, menolak juga boleh. Meskipun masih jarang, tapi sudah mulai ada ya,”kata Gus Ipul.

Ia menegaskan kembali, bansos tidak diperuntukkan bagi warga yang tidak memenuhi syarat.

“Orang punya mobil kok minta dapat bansos? Punya pekerjaan yang baik kok menerima bansos? Bansos ini diharapkan diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.

Menurut Mensos, penerima bantuan ditentukan berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), data terpadu yang kini menjadi dasar pemerintah dalam menentukan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Sekarang sudah ada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional. Semua kementerian/lembaga, pemerintah daerah yang memiliki data sendiri, jadikan satu, diolah BPS, Badan Pusat Statistik,” ucap Gus Ipul.

Ia menjelaskan, DTSEN dikelola BPS berdasarkan peringkat kesejahteraan, dari Desil 1 sampai Desil 10.

“BPS inilah yang menentukan ranking dari keluarga di seluruh Indonesia. Jadi ada keluarga di Desil 1, ranking paling bawah dengan ukuran tertentu, sampai Desil 10,” tutur Gus Ipul.

Gus Ipul menegaskan, penerima BLT-S bukan ditentukan oleh Menteri Sosial maupun PT Pos, tetapi karena warga masuk data DTSEN. “Jadi kalau Bapak Ibu sekalian ini menerima bantuan dari Presiden ini, karena sudah ada di dalam data,” ucapnya.

Gus Ipul juga membuka ruang koreksi data apabila ada warga yang merasa layak namun belum tercantum, atau sebaliknya. Warga dapat mengajukan melalui RT/RW, aplikasi Cek Bansos, atau Command Center 021-171.

“Nanti di situ akan dicek, dicoba, didatangi untuk dilakukan ground check ke rumah Bapak Ibu sekalian. Pemerintah membuka diri untuk menerima masukan dari semua pihak,” tutupnya.