Hakim Penerima Suap Vonis Lepas CPO Pakai Duit Korupsi Beli Fortuner hingga HR-V

1 week ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Suasana setelah sidang putusan terhadap tiga hakim terkait kasus 'vonis lepas' korupsi CPO di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/12/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Agam Syarief dan Ali Muhtarom, hakim yang menjatuhkan vonis lepas terhadap tiga korporasi terdakwa korupsi ekspor crude palm oil (CPO), menggunakan uang suap untuk membeli kendaraan.

Hal itu terungkap dalam sidang kasus suap vonis lepas terdakwa korporasi korupsi CPO di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (3/12). Duduk sebagai terdakwa, yakni Djuyamto, Agam Syarief, dan Ali Muhtarom.

"Agam Syarief Baharudin menggunakan uang suap pemberian yaitu untuk membeli Honda HR-V senilai Rp 407.200.000," kata hakim Andi Saputra.

Agam juga menyimpan uang suap sebesar Rp 100 juta dalam tabungan pribadinya. Dia juga menyimpan uang suap tersebut secara tunai di rumahnya di kawasan Sukabumi.

Sementara, Ali Muhtarom disebut menggunakan uang suap tersebut untuk membeli mobil Toyota Fortuner bekas.

"Menimbang bahwa terdakwa Ali Muhtarom menggunakan uang suap pemberian tahap satu, yaitu untuk membeli Fortuner second, sisa uang cash Rp 170 juta disimpan dalam tas istri," ucapnya.

Suasana setelah sidang putusan terhadap tiga hakim terkait kasus 'vonis lepas' korupsi CPO di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/12/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Agam dan Ali Muhtarom terbukti menerima suap sebesar Rp 6,4 miliar. Sementara Djuyamto selaku ketua majelis mendapat bagian Rp 9,2 miliar.

Uang suap itu diterima Djuyamto dkk dari Ariyanto, Marcella Santoso, Junaedi Saibih, dan M. Syafe'i selaku advokat atau pihak yang mewakili kepentingan terdakwa korporasi Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group.

Uang diberikan Ariyanto dkk melalui eks Ketua PN Jakarta Selatan, M Arif Nuryanta, serta Panitera Muda, Wahyu Gunawan, kemudian dibagikan kepada Djuyamto dkk. Atas pemberian uang itu, ketiga terdakwa korporasi divonis lepas.

Read Entire Article