Arif Satria Jadi Kepala BRIN, MWA Tetapkan Alim Setiawan Slamet Rektor IPB PAW

Ilustrasi(MI/DEDE SUSIANTI)

MAJELIS Wali Amanah (MWA) IPB University yang beranggotakan 17 orang,  telah memilih dan resmi menetapkan Rektor Pengganti Antar Waktu (PAW).

Pemilihan dan penetapan berlangsung  di Ruang MWA Gedung Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor,  Jumat (5/12).

Doktor Alim Setiawan Slamet resmi menggantikan Rektor IPB sebelumnya Profesor Arif Satria yang telah dilantik jadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) oleh Presiden Prabowo pada Senin, 10 November 2025. 

Seperti dijelaskan Ketua MWA IPB Profesor Hardinsyah dalam jumpa pers, Jumat malam (5/12),  pemilihan dan penetapan Alim hasil musyawarah mufakat.

Dia menjelaskan, dari sekian banyak fungsi MWA, salah satunya adalah mengangkat, memilih, menetapkan, memberhentikan rektor. Hal itu dijamin dalam suatu peraturan pemerintah statuta IPB.

Kemudian juga diatur dalam Peraturan MWA dan Senat tentang tatacara pemilihan dan penetapan rektor. Pada kesempatan ini, lanjutnya, bukan hal yang sifatnya reguler, karena pemilihan dan penetapan rektor itu ada 2 (dua). 

Pertama jika dia (rektor) berkala 5 tahun. Dan kedua seperti saat ini namanya pergantian antar waktu (PAW).

"Karena Rektor Arif Satria yang dilantik pada tahun 2023, harusnya selesai pada tahun 2028, dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Kepala BRIN, sehingga beliau berhalangan tetap,"jelas Hardinsyah.  

Selama prosesnya, dia menyebut ada batasan-batasannya. Satu minggu setelah itu, kemudian di senat 2 minggu, kemudian calon, tiga orang dari wakil rektor diajukan ke MWA. Kemudian paling lambat satu minggu dari senat akademik, MWA harus mengadakan rapat mufakat pemilihan rektor berikutnya yang disebut PAW.

"Dan terpilihlah tadi, mas muda ini, mas doktor, mas  Alim Slamet,"katanya.

"Sebenarnya ketiga-tiganya luar biasa. Karena mereka satu tim dengan Prof Arif Satria. Ketiganya tadinya sebagai wakil rektor,"imbuhnya. 

Dia juga menjelaskan, di IPB University sebenarnya ada empat wakil rektor. Namun persyaratannya, salah satunya adalah yang jadi calon belum berusia 60 tahun. 

"Jadi ada salah satu wakil rektor yang usianya telah lewat 60 tahun, Pak Ernan Rustandi, sehingga tidak memenuhi syarat. Tapi saat ini beliau sebagai Plh Rektor,"terangnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, hanya tiga orang wakil rektor yang diajukan oleh Senat Akademik IPB secara mufakat juga.

"Tadi kita di sini dengan berbagai pertimbangan kehebatan mereka dan bisa saling mengisi. Tadi ada usul presedium saja. Tapi aturan kita tidak ada istilah presedium, tidak ada pimpinan bersama, jadi hasil musyawarah mufakat kita pilih Pak Alim,"pungkasnya.

Sekretaris MWA IPB University, Doktor  Rinekso Soekmadi menjelaskan, pemilihan rektor pengganti antar waktu itu berbeda dengan reguler.  

Untuk reguler, mulai penjaringan awal dan itu umum boleh mendaftar. Artinya umum itu, boleh dari dosen, bahkan bisa dari luar IPB jika memungkinkan. 

Tetapi pergantian rektor antar waktu ini,  calonnya hanya wakil rektor. Jadi hanya 4 wakil rektor saja yang boleh dicalonkan sebagai calon rektor PAW.  PAW ini menyelesaikan waktu rektor sebelumnya. 

"Jadi rektor sebelumnya harus selesai tahun 2028 , maka, rektor pengganti antar waktu itu juga akan selesai di tahun itu. Tepatnya pada 17 Januari 2028," ungkapnya.

Wakil Ketua Doktor Walneg S Jas menambahkan bahwa dengan rektor PAW ini, hetrik atau tiga kali berturut-turut pemilihan rektor di IPB dilalui dengan musyawarah mufakat.

"Hetrik ini. Jadi tidak voting. Artinya adalah kita guyub, kita paham dengan nilai-nilai yang kita terapkan dan ini sangat sangat membanggakan.  Saya kira ini perlu kita syukuri," imbuhnya. (H-2)