Atlet Wushu Edgar Xavier Marvelo beraksi pada final wushu taolu putra SEA Games 2025 di Ratthaprasasanphakdi Building Goverment Complex Chaeng Watthana Bang, Chakkrawat, Samphanthawong, Bangkok, Thailand, Minggu (14/12/2025).(ANTARA/Nova Wahyudi)
LEGENDA wushu Indonesia, Edgar Xavier Marvelo, resmi mengakhiri perjalanannya sebagai atlet profesional setelah gelaran SEA Games Thailand 2025. Namun, perpisahan ini bukan berarti Edgar meninggalkan dunia yang telah membesarkan namanya. Ia memberikan sinyal kuat untuk melanjutkan pengabdiannya di pinggir matras sebagai pelatih.
Keputusan pensiun ini diambil Edgar setelah memberikan kado perpisahan yang manis bagi Merah Putih. Di ajang multievent Asia Tenggara tersebut, Edgar sukses menyumbangkan satu medali emas dan satu medali perak. Pencapaian ini sekaligus mengukuhkan posisi Indonesia sebagai juara umum cabang olahraga wushu, melampaui dominasi tuan rumah Thailand.
Ditemui saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (16/12), Edgar mengungkapkan bahwa hasratnya untuk memajukan wushu Indonesia tetap membara.
"Ya, karena memang saya ingin tetap berkontribusi di wushu sih. Jadi salah satunya pasti jadi pelatih juga," kata Edgar kepada awak media.
Persiapan Matang Sejak Dini
Langkah Edgar menuju dunia kepelatihan ternyata bukan rencana spontan. Peraih medali emas Kejuaraan Wushu Dunia 2022 ini telah mempersiapkan bekal teknis sejak jauh hari. Diketahui, ia sudah mengantongi lisensi melatih level madya sejak tahun 2020.
Meski lisensi tersebut sudah memberikannya legalitas untuk melatih di tingkat klub, Edgar menegaskan tidak ingin berpuas diri. Ia bertekad untuk mengejar sertifikasi yang lebih tinggi agar bisa mencetak atlet-atlet baru di level internasional.
"Yang pasti saya akan tetap mengambil lisensi untuk menuju timnasnya. Dan nanti juga lisensi untuk kepelatihan fisiknya juga," ujar atlet yang sepanjang karirnya telah mengoleksi total empat medali emas SEA Games tersebut.
Ia menambahkan bahwa dirinya sangat serius dalam mendalami peran baru ini.
"Saya pasti berusaha memenuhi kriteria apa yang dibutuhkan untuk menjadi pelatih nantinya juga," imbuhnya.
Prioritas untuk Keluarga
Di balik keputusannya untuk mundur sebagai atlet, ada alasan personal yang menjadi prioritas utama Edgar saat ini. Ia ingin mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk keluarga, terutama karena sang istri tengah menantikan kehadiran buah hati pertama.
Edgar mengungkapkan bahwa momen kelahiran anak pertamanya diperkirakan jatuh pada Maret mendatang. Keinginan untuk mendampingi proses tersebut menjadi salah satu alasan kuat mengapa ia memilih pensiun tepat setelah epilog manis di Thailand.
Transisi Edgar dari seorang juara dunia menjadi calon pelatih nasional diharapkan mampu membawa angin segar bagi regenerasi atlet wushu Indonesia di masa depan. (Ant/Z-1)

8 hours ago
3























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383570/original/096572500_1760683681-tomonobu_itagaki.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385173/original/011957900_1760881265-shinta_bachir.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4605535/original/052956900_1696928865-g_1_0_10_potret_ammar_zoni_sudah_bebas_dari_penjara_ucap_rasa_syukur_bisa_kembali_bertemu_keluarga_ammar_zoni-20231009-028-busan.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389933/original/002484900_1761214453-Hexabyte.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384578/original/024426200_1760796172-AWS_-_Foto_3.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385236/original/040525100_1760891904-WhatsApp_Image_2025-10-19_at_23.25.05.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384958/original/073435900_1760859103-Menkes_Budi_Gunadi_Sadikin.jpg)