Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)
BINTANG Liverpool Mohamed Salah tidak tahan ketika dua kali dibangkucadangkan oleh pelatih Arne Slot. Kepada wartawan, penyerang sayap asal Mesir itu mengungkapkan kekecewaan, terutama atas buruknya komunikasi yang dilakukan sang pelatih.
Salah merasa diperlakukan tidak adil. Seakan-akan ia dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas serangkaian kekalahan yang harus dialami ‘Tim Merah’. Padahal, Salah merasa sudah memberikan yang terbaik untuk klubnya, termasuk saat di musim panas lalu menolak tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi dan memilih tetap bersama Liverpool.
Pemain yang hebat memang memiliki ego yang tinggi. Jangankan dibangkucadangkan, ditarik keluar di tengah permainan saja sudah sebuah aib. Pemain seperti itu bisa langsung marah.
Terakhir, kasus tersebut terjadi pada gelandang Inggris Jude Bellingham. Ia ngambek ketika ditarik keluar oleh pelatih the Three Lion, Thomas Tuchel. Sampai pelatih asal Jerman itu mengingatkan pentingnya pemain untuk menjaga sikap.
Di tengah egonya yang besar, seorang pemain tidak boleh merasa lebih besar daripada pelatih apalagi klub. Salah satu ukuran kebesaran seorang pemain dilihat dari sikap hormat yang harus ditunjukkan kepada pelatih. Seorang pelatih tidak mungkin membuat keputusan yang merugikan tim asuhannya. Semua keputusan yang diambil pasti untuk membawa timnya meraih kemenangan.
Dalam kasus Salah, harus diakui bahwa pemain asal Mesir itu sudah menjadi legenda bagi Liverpool. Salah satu kunci kesuksesan the Reds memenangi Piala Champions dan Liga Primer Inggris musim lalu ialah kehebatan Salah. Boleh dikatakan Salah tidak memiliki salah.
MUSIM YANG BERBEDA
Namun, musim ini sepertinya merupakan musim yang berbeda bagi pemain berusia 33 tahun itu. Berbagai peluang yang mudah sekali pun sepertinya sulit menjadi gol. Padahal, di musim lalu, peluang sekecil apa pun di kaki Salah bisa menjadi gol.
Itu terlihat dari statistik prestasinya di musim yang sedang berjalan ini. Dari 13 kali penampilannya, hanya empat gol yang ia bisa persembahkan untuk Liverpool. Dengan mandulnya Salah, otomatis prestasi ‘Tim Merah’ turut tertarik ke bawah. Sang juara bertahan berada di papan tengah, yang kalau tidak segera berubah bisa-bisa musim mendatang tidak bisa tampil di kompetisi Eropa.
Memang faktor buruknya prestasi Liverpool sekarang ini tidak bisa ditimpakan hanya kepada seorang Salah. Berulang kali di kolom ini saya sampaikan bahwa lambannya penampilan kapten kesebelasan Virgil van Dijk dalam mengawal jantung pertahanan menjadi penyebab kekalahan. Apalagi pasangannya, Ibrahima Konate, juga banyak membuat blunder.
Bayangkan, belum setengah musim kompetisi berjalan, Liverpool sudah kebobolan 24 gol. Tidak mengherankan jika rapuhnya barisan pertahanan ‘Tim Merah’ membuat mereka sering kalah.
Dalam kondisi seperti itu sangat wajar apabila seorang pelatih berupaya melakukan pembenahan. Salah satunya mengistirahatkan pemain yang performanya sedang menurun agar mau melakukan kontemplasi dan memperbaiki diri. Tidak keliru apabila Slot membangkucadangkan Salah. Ini juga penting agar sang penyerang andalan itu tidak semakin frustrasi dan akhirnya membuat penampilan dia di lapangan semakin merosot.
Terlalu emosional apabila Salah tidak melihat sisi itu. Apalagi kemudian melampiaskan kekecewaannya kepada publik. Akibatnya soliditas tim yang terganggu karena dianggap ada friksi yang mengarah pada faktor like and dislike.
Rekan-rekan satu timnya pun menyayangkan pernyataan publik yang disampaikan Salah. Mereka tidak mau terlibat dalam konflik pribadi antara Salah dan Slot. Bahkan mereka kemudian cenderung membela sang pelatih dengan menunjukkan kekompakan di ruang ganti pakaian maupun di lapangan.
“Saya sangat dekat dengan Salah,” kata gelandang asal Hongaria, Dominik Szoboszlai. “Apa yang sedang terjadi tidak ada hubungan dengan pemain yang lain. Itu masalah dia dan putusannya untuk melakukan apa yang akan dilakukan untuk dirinya dan juga masa depan kariernya.”
TIDAK DIMAINKAN
Slot yang merasa terganggu dengan sikap Salah, akhirnya tidak memasukkan pemain asal Mesir itu dalam tim yang dibawa ke Milan. Meski tidak diperkuat Salah, Liverpool mampu mengandaskan Internazionale Milan 1-0 melalui gol penalti Szoboszlai.
Malam ini, Liverpool akan menjamu Brighton di Anflied. Apabila the Reds bisa bangkit kembali tanpa kehadiran Salah, telunjuk pun akan mengarah kepada penyerang asal Mesir itu. Dialah yang dianggap menjadi faktor terpuruknya prestasi Liverpool. The Kop pun bisa antipati dan mencoret Salah dari daftar legenda mereka.
Kalau itu yang terjadi, sangat ironis karena Salah merupakan sosok yang mengembalikan kebesaran Liverpool. Pelatih Juergen Klopp yang paling akan bersedih karena ia merasakan kontribusi Salah untuk menjadikan dirinya sebagai salah satu pelatih besar ‘Tim Merah’.
Salah tidak boleh lagi salah dalam mengambil keputusan. Ia dan Liverpool seperti ikan dan air yang saling membutuhkan. Putusan untuk keluar dari Liverpool dan bermain di Liga Arab Saudi akan membuat namanya tenggelam.
Liga Arab Saudi terlalu kecil buat ukuran kaki Salah. Apabila ia ingin mengakhiri karier dengan paripurna dan menjadi salah satu bintang di Piala Dunia 2026, tempat paling cocok untuk menempa dirinya ialah Eropa. Hanya dengan bermain di Liga Eropa, ia akan semakin kuat dan matang.
Oleh karena itu, tinggalkan sikap kekanak-kanakan. Tunjukkan bahwa dirinya adalah pemain yang hebat. Latihan yang disiplin dan tunggu kesempatan untuk membuktikan kehebatan di lapangan.
Batu mulia tetap akan bersinar dan menonjol. Liverpool pun tetap membutuhkan sosok Salah. Penempatan Szoboszlai sebagai pemain sayap karena Slot tidak punya pilihan lain. Ia tidak mau Liverpool bergantung pada satu pemain dan tidak boleh ada pemain yang memaksa untuk diturunkan meski performanya sedang menurun.
Pelatih yang profesional akan mencoba untuk mendapatkan pemain terbaik yang membuat tim asuhannya lebih solid. Pemain yang profesional harus sanggup dimainkan di mana saja seperti apa yang dimintakan sang pelatih. Sebab, pada akhirnya, orang yang paling bertanggung jawab atas prestasi tim ialah pelatih.

4 hours ago
2





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381343/original/033703500_1760501307-Cara-Arsitektur-AI-Native-ERP-ScaleOcean-Pastikan-Analisis-Data-Bisnis-Akurat.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5351729/original/047342300_1758083270-image_2025-09-17_112741125.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5106905/original/096442900_1737628697-Samsung-Mobile-Galaxy-S25-series-Galaxy-Unpacked-2025-Photos-of-Experience-Zone_main13.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314514/original/078809300_1755088863-WhatsApp_Image_2025-08-13_at_19.27.39.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5274166/original/097226500_1751707812-Frank_van_Kempen_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5379498/original/096397500_1760347998-Vivo_X300_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328603/original/087840900_1756261928-szabo-viktor-UfseYCHvIH0-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355001/original/075220800_1758270927-boliviainteligente-tnVDpxUW6og-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383570/original/096572500_1760683681-tomonobu_itagaki.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379861/original/021840100_1760403754-image_2025-10-14_074049804.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5371464/original/094878100_1759658403-lamine.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385173/original/011957900_1760881265-shinta_bachir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4408314/original/073824900_1682603067-Open_AI_-_Getty_Images.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381153/original/090349100_1760491120-Nunung.jpg)

