Bank BJB Gelar RUPSLB, Tetapkan Komisaris dan Dewan Direksi Baru

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank bjb digelar di Bandung(DOK/BJB)

DUA peristiwa melatarbelakangi digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) 2025.

Peristiwa pertama ialah penolakan Otoritas Jasa Keuangan terhadap Helmy Yahya serta Mardigu Wowiek Prasantyo, sebagai Komisaris Independen dan Komisaris Utama Bank BJB.

Peristiwa lainnya ialah wafatnya Direktur Utama BJB, Yusus Saaddudin, pada November lalu.

RUPSLB Bank BJB digelar di Menara BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (9/12). Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui dua keputusan utama.

“Penyesuaian struktur organisasi menjadi langkah penting guna memastikan kesinambungan tata kelola dan operasional perusahaan,” kata Corporate Secretary bank bjb Herfinia.

RUPSLB mengesahkan sejumlah keputusan. Di antaranya  pemberhentian direktur utama, penetapan susunan anggota dewan komisaris dan direksi yang baru.

Rapat memutuskan memberhentikan dengan hormat almarhum Yusuf Saaddudin dari jabatan direktur utama perseroan. Keputusan itu berlaku efektif sejak 14 November 2025.

Pada kesempatan itu ditetapkan susunan pengurus Perseroan yang terdiri dari :

Dewan Komisaris

Komisaris: Rudie Kusmayadi
Komisaris: Herman Suryatman
Komisaris: Tomsi Tohir
Komisaris Independen: Novian Herbowu Jayanto

Direksi

Direktur Operasional & Teknologi Informasi: Ayi Subarna
Direktur Keuangan: Hana Dartiwan
Direktur Korporasi & UMKM: Mulyana
Direktur Konsumer & Retail: Nunung Suhartini

Ayi Subarna, Direktur Operasional & Teknologi Informasi juga ditetapkan sebagai Direktur Pengganti Direktur Utama Perseroan. Penetapan ini didasarkan pada SK Direksi Nomor 0565/SK/Dir/CS/2025.