Studi: Asal-usul Manusia Modern dari Benua Afrika

14 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Asal-usul Manusia Modern dari Benua Afrika Sebuah studi mengklaim bahwa lahan basah purba di selatan Sungai Zambezi, di benua Afrika merupakan tempat semua manusia modern muncul. Kini, wilayah tersebut merupakan salah satu dataran garam terbesar di dunia yang dikenal sebagai cekungan Makgadikgadi.(Doc Zimbabwe Travel Hub)

SEBUAH studi dari jurnal Nature menghidupkan perdebatan panjang tentang dari mana manusia modern sebenarnya berasal. Studi tersebut menyebut bahwa wilayah basah purba di Botswana (Benua Afrika) merupakan tempat asal semua manusia modern (Homo Sapiens) berasal.

Dikutip dari laman National Geographic, studi yang diunggah pada 2019 tersebut menyebut sekitar 200.000 tahun lalu, kawasan yang disebut Makgadikgadi Okavango wetland adalah oase hijau yang subur, menjadi tempat ideal bagi manusia purba untuk bertahan hidup.

Dengan menggabungkan analisis DNA mitokondria dari penduduk Afrika selatan masa kini, rekonstruksi iklim masa lalu, studi linguistik, serta data budaya, para peneliti mencoba melacak jejak genetika hingga ke titik awal munculnya nenek moyang manusia modern.

Pemimpin penelitian dari Garvan Institute of Medical Research, Vanessa Hayes menyebut bahwa penelitian ini menunjukkan manusia modern kemungkinan besar berasal dari satu wilayah asal di Afrika selatan, sebelum kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Analisis mereka menemukan bahwa garis keturunan mitokondria paling tua banyak ditemukan pada kelompok KhoeSan di Afrika selatan.

Perubahan Iklim Buka Rute Migrasi Manusia Purba

Studi tersebut menunjukkan bahwa manusia awal yang mendiami wilayah Botswana hidup dalam kondisi yang relatif stabil selama sekitar 70.000 tahun, tanpa perubahan besar dalam jumlah atau pola kehidupan mereka.

Namun, pada periode antara 130.000 hingga 110.000 tahun lalu, terjadi perubahan iklim signifikan yang membuat kawasan-kawasan kering di sekitar mereka berubah menjadi wilayah yang lebih lembap dan subur. 

Perubahan ini menciptakan apa yang disebut sebagai “koridor hijau,” yaitu jalur alami yang memungkinkan manusia bergerak melintasi daerah yang sebelumnya tidak layak huni.

Dengan terbukanya jalur-jalur baru tersebut, kelompok manusia purba diduga mulai bermigrasi ke arah timur laut dan barat daya, meninggalkan wilayah asal dan menyebarkan garis keturunan mereka ke berbagai bagian Afrika yang kini dihuni oleh beragam komunitas modern.

Hasil Penelitian Masih Diperdebatkan

Meski menarik perhatian luas, studi ini juga mendapat kritik tajam dari para ilmuwan. Salah satu isu yang disorot adalah fokus penelitian pada DNA mitokondria, yang hanya mewakili bagian kecil dari keseluruhan genom manusia.

Ahli genetika evolusioner Mark Thomas dari University College London menilai bahwa kesimpulan penelitian ini terlalu disederhanakan dan tidak mencerminkan kompleksitas sejarah manusia.

Menurutnya, DNA mitokondria hanyalah satu potongan kecil dari teka-teki besar evolusi, sehingga tidak cukup untuk menjelaskan asal-usul manusia secara keseluruhan.

Paleoantropolog John Hawks juga menambahkan bahwa sulit memastikan apakah populasi yang diteliti saat ini benar-benar mewakili kelompok yang hidup ratusan ribu tahun lalu.

Ia menekankan bahwa bisa saja penyebaran garis genetik tertentu terjadi bukan karena migrasi besar-besaran, tetapi akibat keunggulan gen tertentu yang membuatnya lebih banyak diwariskan.

Para peneliti studi ini sendiri mengakui bahwa gambarannya belum lengkap. Mereka menekankan bahwa dengan lebih banyak data DNA, analisis linguistik, dan temuan arkeologis, pemahaman kita tentang asal-usul manusia akan terus berkembang.

Sumber: National Geographic

Read Entire Article