Produsen Chip Tiongkok Bidik Indonesia sebagai Basis Ekspansi Asia Tenggara

Ilustrasi(Dok Zhitai Indonesia)

PRODUSEN chip penyimpanan data asal Tiongkok Zhitai menetapkan Indonesia sebagai titik awal ekspansi mereka di kawasan Asia Tenggara. Pasalnya, Indonesia disebut memilki pasar teknologi yang berkembang cepat. 

“Indonesia adalah negara paling besar dan paling maju di Asia Tenggara, jadi kami memilih Indonesia pertama kali,” ujar Sales Director Zhitai Indonesia, Ray Tan melalui keterangannya, Jumat (5/12).

Ray mengatakan keputusan memperluas pasar ke Asia Tenggara juga turut dipengaruhi dinamika geopolitik global. Ray menyampaikan bahwa pembatasan terhadap teknologi tinggi Tiongkok di beberapa negara membuat Zhitai menyesuaikan arah ekspansinya. 

"Setelah Amerika Serikat melakukan block terhadap high technology kami, kami memutuskan untuk expand ke South East Asia,” ucapnya.

Ray menekankan bahwa Zhitai ingin membangun kepercayaan mitra dan pasar melalui pendekatan berbasis kualitas. Perusahaan itu memilih memproduksi perangkat dengan komponen asli dan tidak menggunakan skema OEM ataupun ODM. 

“Kami ingin memastikan partner kami tahu bahwa pabrik kami benar-benar memiliki teknologi ini. Kami 100% menggunakan barang yang asli,” kata Ray.

Salah satu teknologi yang mereka dorong adalah SSD Gen 5. Ray menyebut teknologi ini menawarkan peningkatan kecepatan dan stabilitas, namun tetap membutuhkan manajemen suhu yang baik sehingga perangkat dilengkapi heatsink khusus. 

Kecepatan transfer data disebut dapat melampaui 14.000 MB per detik, meski Ray mengakui adopsi Gen 5 di Indonesia masih berada di angka sekitar 5%. 

Sejak diluncurkannya produk tersebut pada 2024, selama 16 bulan hadir di Indonesia, Ray menyebut respons yang diterima cukup baik. Ia mengklaim belum ada komplain ataupun retur selama periode tersebut. 

"Pasarnya memang sedang bertumbuh, dan Indonesia masih kuat di Gen 4,” ujarnya. (E-4)