Ilustrasi .(Antara)
OPERASI Disaster Victim Identification (DVI) untuk penanganan korban bencana alam di Sumatra Utara terus dilakukan secara intensif. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan, Kombes Taufik Ismail, menyebut tim DVI diterjunkan ke seluruh kabupaten/kota dengan total 30 personel, terdiri atas 10 personel DVI Mabes Polri dan 20 personel DVI dari Sumut.
“Kami telah menggelar operasi DVI yang tersebar di seluruh kabupaten di Sumatra Utara dengan kekuatan 30 personel,” ujar Taufik, dikutip Jumat (5/12).
Hingga Selasa (2/12), sebanyak 290 korban yang tersebar di 12 kabupaten/kota telah berhasil diidentifikasi. Menurut Taufik, seluruh jenazah pada fase awal dapat dikenali menggunakan data sekunder, seperti ciri fisik, sidik jari, dan properti yang melekat, karena kondisi jenazah masih relatif utuh.
Namun, ia menegaskan pekerjaan tim akan semakin berat. Saat ini masih ada 122 korban yang dilaporkan hilang dan sebagian diperkirakan telah memasuki fase pembusukan.
“Dalam seminggu ke depan identifikasi kemungkinan akan lebih sulit karena jenazah yang masih tertimbun mengalami proses pembusukan. Kami menyiapkan langkah identifikasi menggunakan data primer, yaitu sampel DNA,” jelasnya.
Apabila ada jenazah yang belum teridentifikasi sementara tempat penyimpanan terbatas, pihaknya akan melakukan pemakaman dengan penandaan khusus. “Jika di kemudian hari ada kecocokan DNA, kami dapat menunjukkan lokasi pemakaman kepada keluarga,” kata Taufik.
Seluruh 290 jenazah yang telah teridentifikasi sudah diserahkan kepada keluarga.
Berdasarkan pendataan terkini, Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi daerah dengan dampak terberat. Rinciannya:
Kabupaten Tapanuli Tengah: 86 meninggal dunia (MD), 104 hilang
Kabupaten Tapanuli Selatan: 84 MD, 4 hilang
Kota Sibolga: 47 MD, 9 hilang
Kabupaten Tapanuli Utara: 34 MD, 12 hilang
Kota Medan: 12 MD
Kabupaten Langkat: 14 MD
Kabupaten Humbang Hasundutan: 8 MD, 1 hilang
Kabupaten Pakpak Bharat: 2 MD
Nias Selatan: 1 MD
Kota Padang Sidempuan: 1 MD
Kota Binjai: 1 MD
Untuk penanganan korban luka, seluruh pasien dirawat di rumah sakit setempat, termasuk RS Bhayangkara Batangtoru. “Jika membutuhkan rujukan, kami akan kirim ke Medan,” ujarnya.
Ia memastikan logistik medis mencukupi. Persediaan obat dari Mabes Polri telah didistribusikan ke daerah yang paling membutuhkan, terutama Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga.
Meski belum ditemukan kendala signifikan, Taufik menyebut minggu berikutnya akan menjadi fase paling krusial. “Sidik jari atau wajah korban mungkin sudah rusak sehingga metode DNA menjadi cara terakhir paling akurat,” katanya.
Operasi DVI akan terus berlangsung mengikuti masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah. Seluruh unsur kesehatan dan tim identifikasi dari Sumut serta Mabes Polri tetap disiagakan di lapangan. (P-2)

2 weeks ago
8


























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385173/original/011957900_1760881265-shinta_bachir.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385236/original/040525100_1760891904-WhatsApp_Image_2025-10-19_at_23.25.05.jpeg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5034348/original/062461200_1733277258-MilanSassuoloCI_28.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389933/original/002484900_1761214453-Hexabyte.jpg)

